Permen Kecil

Permen Kecil
Siap-siaplah menikmati permen kecil jangan di bawa perasaan nanti bisa jatuh di buat cinta sebab Meski hanya permen kecil akan menjadi pemanis dalam hidupmu.

Jumat, 12 September 2014

Atas Nama Kebahagiaan



Atas Nama Kebahagiaan
Tidak akan pernah kita tau dimana letak kebahagiaan kita, jika kita masih saja berkutat dengan khayalan dan angan yang sebenarnya tidak akan pernah mungkin terjadi. Mungkin aku selalu membiarkan hidup berjalan sesuai apa yang aku anggap lurus tanpa liku dan cukup membuat hatiku damai. Tidak perduli seberapa sulit atau menyebalkan untuk orang lain apa yang aku lakukan. Hidupku terlalu apa adanya, membiarkan semua berjalan sesuai arah tanpa harus aku paksakan. Terkadang pandangan orang lain terhadapku berbeda, ada yang menganggap aku rumit, lalu terlalu santai dalam hidup. Bahkan ada yang bilang aku tidak mempunyai prinsip. Semua salah jika aku tidak mempunyai prinsip mungkin tempatku berpijak sekarang bukan disini.
Kadang hari begitu melelahkan untuk dijalani, hanya bangun pagi lalu aku ke kampus, pergi mengajar seperti itu setiap hari. Seperti kaset yang diputar berulang kali. Hari demi hari lalu bulan demi bulan membosankan terkadang. Tapi berbeda di bulan ini, ya bulan september kelahiran seorang bayi perempuan sembilan belas tahun silam melalui rahim bunda. Siapa lagi kalau bukan aku, bulan ini adalah bulan kelahiranku tepatnya di tanggal sebelas september yang kebetulan hari radio. Cocok banget dengan profesi yang aku gemari saat ini sebagai penyiar radio :D .
Tapi ada yang berbeda untuk beberapa tahun ini bunda dan aku terpisah oleh jarak. Semenjak aku meneruskan study di Bandung terpaksa aku tinggalkan bunda sendiri di palembang, kadang aku rindu dengan bunda tapi tuntutan seorang pelajar membawa aku disini jauh dari orang-orang yang aku sayang. Ayah semenjak berpisah dengan bunda dia lebih memilih tinggal di palangkaraya, karena penempatan tugas yang di beri oleh perusahaan tempat ayah bekerja. Sudah empat tahun aku belum bertemu ayah, paling kami berhubungan melalui telepon atau skype. Sebagai anak semata wayang jelas aku kesepian dengan keadaan seperti ini, tetapi bunda selalu memberi wejangan kepadaku untuk tetap tegar.
Hari berganti hari, kertas demi kertas yang menempel di dinding itu akhir-akhir ini menjadi pemandangan dan sesuatu yang amat aku perhatikan. Apalagi kalau bukan menunggu tanggal sebelas.


Hari ini, 11 sepetember .. My day 
Hari yang aku tunggu akhirnya datang juga, dimana aku menunggu setahun lebih sekedar perhatian dunia mengarah kepadaku sesaat,, Alhamdulilah ya Allah masih memberikan kesempatan untuk hamba merasakan umur 19 tahun ini. Banyak harapan yang aku sematkan di tahun ini, bertemu ayah lalu bertemu bunda dan merasakan kehangatan keluarga seperti dulu.
            Sebelum itu akan ku ceritakan tentang awal menit masuk ke tanggal sebelas. Ternyata malam ini aku terlalu capek untuk menunggu hingga jam 12 malam. Jadi aku putuskan untuk tidur lebih awal sambil mendengarkan lagu kesukaanku “ melewatkanmu-Adera”. Sepertinya mimpi cepat membawa aku kedalam alam bawah sadar, hingga melupakan tanggal yang aku tunggu.
            Sedang asiknya tidur tiba-tiba terdengar suara gaduh sayup-sayup aku dengar lagu ulang tahun dinyanyikan. Malam sepecial dari teman-temanku. Aku sangat bahagia mereka mengingat ulang tahunku. Aku merasakan begitu berarti dan memang ada.
            Bunyi handphone mulai membuat nada-nada yang sangat mengasikan buat aku, setiap pesan aku lihat untuk memastikan siapa yang mengucapkan pertama kali. Bukan bunda atau ayah yang mengucapkan ulang tahun di hari ini. Ada rasa kecewa yang mendalam ketika seseorang yang kalian harapkan untuk menjadi number one tetapi menjadi number sekian.
            Memang bahagia orang-orang melakukan hal itu, memberi perhatian khusus kepadaku di hari yang sangat special. Sampai sore tiba belum ada tanda-tanda bunda menghubungi. Ada terbesit di kepala, apakah mereka melupakan aku ? .
“ seharusnya jarak tidak membuat kalian lupa kepadaku bund, yah J “ ingin rasanya aku menangis, bukan karena mereka tidak mengingat hari ini. Tetapi mengapa jarak membuat keadaan berubah.
            Hingga malam barulah ayah mengucapkan selamat atas hari kelahiranku, lalu di susul pesan singkat dari bunda. Ada rasa kecewa tetapi aku tetap bersyukur karena orang tuaku masih ingat dan mau meluangkan waktu untuk aku. Masih ada seseorang yang aku tunggu untuk mengingatnya tapi aku tidak berharap untuk di ingat. Karena semua akan semakin membuat kehilangan yang berlebihan dan aku sangat membenci keadaan dimana aku menjadi lemah.
Trimakasih, untuk semua yang perduli terhadap aku.. yang sempat mengingat aku meluangkan waktunya sekedar mengucapkan selamat itu lebih berharga dari apapun. Aku menyayangi kalian.
            Kebahagiaan bukan hal yang datang sendiri tetapi itu juga tidak perlu dicari, karena kebahagiaan ada diri kita bagaimana kita memaknai hal tersebut. Membuat diri kita bahagia bahkan dengan hal kecil yang dilakukan orang-orang untuk kita. Jangan terlalu berharap bahagia dan bertanya kapan aku bahagia? Tidak ada seorang pun akan bisa menjawab. Karena hanya diri kita yang mengerti dan paham dimana dan kapan kebahagiaan itu ada.
            Meski bunda jauh dari mata aku selalu menyayangi bunda, di setiap doa selalu berharap bisa melihat senyum bunda dimanapun.
Aku pulang bunda..
Meski lewat jalan lain, bukan jalan yang seharusnya..
Apalagi kalau bukan melalui doa dan mimpi..
Meski kita berjarak, percayalah aku selalu pulang..
Mencium surga yang Allah telah berikan kepadaku..
11