Rumah
bagi banyak orang adalah tempat dimana kita ingin kembali pulang. Tempat yang
selalu dirindukan ketika jarak begitu jauh. Sebab sejatinya hati selalu ingin
kembali ke titik awal dia pergi. Rumah sebagai penghangat dikala dingin
menggigil diluar sana, lalu peneduh dikala hujan terus turun tanpa aba-aba.
Banyak yang selalu ingin pulang ketika jauh berkelana, semakin jauh ia pergi
semakin besar pula rasa rindu akan Rumah. Bagaimana bila Rumah itu bukan hal
yang dirindukan, bukan tempat yang dinantikan ketika pergi jauh. Tidak lagi
bisa menghangatkan apalagi meneduhkan bagi seseorang. Apakah masih Rumah itu
menjadi tempat kembali pulang? Apakah tempat itu masih layak disebut Rumah?
Apakah masih, Tuan?.
Rumah
adalah hati, lalu hati adalah Rumah.
Rumah
bagi hati lain bukan? Hati untuk kembali pulang ketika jauh melalang buana.
Kembali pulang ketika terlalu lelah untuk berjalan, pulang ketika diluar sana
tidak ditemukan kenyamanan (lagi). Namun terlalu banyak yang lupa akan Rumahnya,
tempat yang sudah dijadikan Rumah. Membangunnya dengan susah payah, memerlukan
usaha yang sulit hingga memperjuangkan memilikinya (dulu) tidak mengenal lelah.
Lalu ketika Rumah sudah penuh kau miliki, kenapa tidak merawatnya sayang?.
Kenapa kau tinggalkan tanpa menjenguknya sama sekali? Tidakkah Tuan rindu akan
Rumah? .
Tuan
Petualang, kemana saja kau pergi kali ini? tempat mana saja sudah merasakan
jejak kakimu Tuan? Bagaimana keadaan diluar sana? Semenyenangkan apa disana,
atau seindah apa suasana disana Tuan? Tidak kah mau kau sedikit bercerita
tentang itu padaku. Bersama Rumah, seharusnya kau memajang foto-foto
spektakuler diluar sana. Menikmati setiap gambarnya bersama Rumah, tetapi Tuan
ada yang salah denganmu atau ada yang salah dengan kita sebab Rumah tak lagi
menjadi hal yang membuatmu nyaman.
Tuan,
bukankah aku masih Rumahmu ?
Bukannya
aku masih menjadi kata “Kepulangan” yang sesungguhnya. Tuan, ku mohon katakan
iya.
Tuan,
aku disini masih menunggu tentang kepulangan pada Rumahmu. Menunggu cerita
tentang banyak hal yang kau temui selama berpetualang.
Terlalu
lama hujan dan angin membawa langkahmu pergi lalu terlalu jauh awan membawamu
berkelana. Warna cat Rumahmu sudah mulai memudar.