Senja itu banyak orang yang
memakinya sebab dia datang hanya sebentar lalu menyapa tidak lama. Namun
menoreh kenangan yang mungkin indah untuk beberapa orang. Aku suka senja
namun aku tidak memaknainya seperti itu. Senja bagiku sesuatu yang memiliki banyak
rahasia, dia datang pada waktu manusia mulai kelelahan seharian menyapa dengan
langit indah. Memberi pesona yang menawan hingga bisa menghibur. Namun senja
tetap akan meninggalkan pada akhirnya ketika waktunya tiba. Seingin apa ia
untuk tinggal apalah daya ketika malam memaksanya pergi. Mengusir dengan kasar
hingga ia tak cukup daya untuk tetap tinggal. Tapi ia akan datang lagi setiap
waktu meski berkali kali malam akan terus mengusirnya. Bertubi-tubi tanpa lelah
ia datang hanya untuk menemani hati-hati yang kesepian. Hati yang mengharapkan
cinta yang tulus, sebab warna senja tidak pernah berbohong. Membawa warna
kemerahan berharap bisa membuatmu bahagia. Senja aku ingin menjadi Senja dikala
kamu kesepian, dikala kamu tidak ingin ada siapa-siapa. Aku ingin mencintaimu
seperti Senja tulus, aku ingin mencintaimu seperti Senja, hanya dengan melihat
kamu tersenyum. Aku akan merasa puas sebab tugasku berhasil. Aku ingin menjadi
Senja, lalu bertahan meski malam selalu bertingkah kasar padanya. Menyuruhnya pergi,
tapi ia hanya ingin kamu bahagia. Bahagia bersama Senja seperti bersamaku.
Tidak perlu apa-apa untuk membahagiakan sebab bersamaku dirimu akan berjingga,
aku ingin menjadi Senja setiap soremu. Ketika kamu kelelahan bekerja, ketika
kamu mulai suntuk dengan rutinitas dan ketika kamu ingin merasakan cinta. Aku ingin
selalu menjadi yang kamu nanti datang, sebab kamu begitu merindukan datangnya
sore. Seperti aku yang selalu tak sabar menunggu sore untuk menyapamu. Aku ingin
menjadi Senja Ketika kamu Tuan ...
Ada yang ku sesali sebab Senja
akan pergi bila itu waktunya, waktu malam datang tapi dia akan kembali ketika
sore. Berkali-kali kamu minta, iya aku pasti datang. Namun, semua berbeda
cerita ketika kamu tidak menginginkan hadirku lagi. Ketika kamu hanya
membutuhkan duniamu tanpa aku, ketika banyak hal membuatmu bahagia kecuali aku.
Aku mungkin tak bisa menatap matamu lekat-lekat. Tapi aku tahu ketika mungkin
warnaku mulai menjenuhkan sebab itu-itu saja. Aku Senjamu akan datang bila kamu
, dan pergi ketika aku tahu itu waktunya dan mungkin kamu tidak menemukannya
lagi dalam sisa soremu (lagi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar