Permen Kecil

Permen Kecil
Siap-siaplah menikmati permen kecil jangan di bawa perasaan nanti bisa jatuh di buat cinta sebab Meski hanya permen kecil akan menjadi pemanis dalam hidupmu.

Senin, 15 Mei 2017

S E N J A

Senja itu banyak orang yang memakinya sebab dia datang hanya sebentar lalu menyapa tidak lama. Namun menoreh kenangan yang mungkin indah untuk beberapa orang. Aku suka senja namun aku tidak memaknainya seperti itu. Senja bagiku sesuatu yang memiliki banyak rahasia, dia datang pada waktu manusia mulai kelelahan seharian menyapa dengan langit indah. Memberi pesona yang menawan hingga bisa menghibur. Namun senja tetap akan meninggalkan pada akhirnya ketika waktunya tiba. Seingin apa ia untuk tinggal apalah daya ketika malam memaksanya pergi. Mengusir dengan kasar hingga ia tak cukup daya untuk tetap tinggal. Tapi ia akan datang lagi setiap waktu meski berkali kali malam akan terus mengusirnya. Bertubi-tubi tanpa lelah ia datang hanya untuk menemani hati-hati yang kesepian. Hati yang mengharapkan cinta yang tulus, sebab warna senja tidak pernah berbohong. Membawa warna kemerahan berharap bisa membuatmu bahagia. Senja aku ingin menjadi Senja dikala kamu kesepian, dikala kamu tidak ingin ada siapa-siapa. Aku ingin mencintaimu seperti Senja tulus, aku ingin mencintaimu seperti Senja, hanya dengan melihat kamu tersenyum. Aku akan merasa puas sebab tugasku berhasil. Aku ingin menjadi Senja, lalu bertahan meski malam selalu bertingkah kasar padanya. Menyuruhnya pergi, tapi ia hanya ingin kamu bahagia. Bahagia bersama Senja seperti bersamaku. Tidak perlu apa-apa untuk membahagiakan sebab bersamaku dirimu akan berjingga, aku ingin menjadi Senja setiap soremu. Ketika kamu kelelahan bekerja, ketika kamu mulai suntuk dengan rutinitas dan ketika kamu ingin merasakan cinta. Aku ingin selalu menjadi yang kamu nanti datang, sebab kamu begitu merindukan datangnya sore. Seperti aku yang selalu tak sabar menunggu sore untuk menyapamu. Aku ingin menjadi Senja Ketika kamu Tuan ...

Ada yang ku sesali sebab Senja akan pergi bila itu waktunya, waktu malam datang tapi dia akan kembali ketika sore. Berkali-kali kamu minta, iya aku pasti datang. Namun, semua berbeda cerita ketika kamu tidak menginginkan hadirku lagi. Ketika kamu hanya membutuhkan duniamu tanpa aku, ketika banyak hal membuatmu bahagia kecuali aku. Aku mungkin tak bisa menatap matamu lekat-lekat. Tapi aku tahu ketika mungkin warnaku mulai menjenuhkan sebab itu-itu saja. Aku Senjamu akan datang bila kamu , dan pergi ketika aku tahu itu waktunya dan mungkin kamu tidak menemukannya lagi dalam sisa soremu (lagi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar