Permen Kecil

Permen Kecil
Siap-siaplah menikmati permen kecil jangan di bawa perasaan nanti bisa jatuh di buat cinta sebab Meski hanya permen kecil akan menjadi pemanis dalam hidupmu.

Selasa, 17 Februari 2015

18 Februari 2015




Assalamualaikum suamiku (seseorang kelak yang aku panggil dengan sebutan itu)
             
          Bagaimana kabarmu pagi ini? Bagaimana dengan tidurmu malam tadi? Nyenyak kah?. Semoga saja seperti itu, aku tidak mau kamu kelelahan. Jaga kesehatanmu sayang, apakah istrimu (aku beberapa tahun yang akan datang) menjaga kamu dengan baik? Aku yakin dia selalu menjaga kamu dengan baik. Mungkin, ketika surat ini sampai ditanganmu dan sudah kamu baca. Aku sudah terbiasa setiap pagi membuatkan teh hangat dan sarapan untuk keluarga kia. Aku sudah terbiasa merapikan dasimu saat dasi itu tidak rapi, atau aku sudah terbiasa dengan tangisan kecil dari bidadari dan pengeran kecil kita? Aku tidak bisa membayangkan lucunya pagi hari kita kelak sayang. 

            Sayang, ini surat pertama untukmu, meski pun aku belum tau siapa kamu saat ini. Tapi aku ingin, menulis surat ini dengan cinta. Kamu mau kan membaca surat cinta ini?. Sayang, Aku tidak ingin waktuku terbuang sia-sia karena kelalaian. Aku ingin bercerita kepadamu, kuliah itu sulit sayang, aku harus mati-matian mempertahankan nilai yang di sebut IP itu. Mata panda selalu menghiasi ketika ujian akhir akan datang. Aku takut mengecewakan kedua orang tua, aku selalu ketakutan. Sudahlah, aku menulis surat ini bukan untuk berkeluh kesah tentang hal yang harus kamu ketahui.

            Kekasihku(kelak), kamu tahu disini sangat sepi, aku sendirian. Hanya beberapa buku menemani keseharian dan malamku. Kamu tahu? Setiap malam aku membayangkan seseorang yang akan menemani hidupku. Tapi, selalu gagal. Aku tidak bisa menemukan sosok seperti apa yang akan datang. Tapi aku yakin. kamu, pasti datang. Sekarang, kamu sedang menemaniku bukan?.

            Hei, tampan. Ada yang ingin aku katakan sekarang. Maafkan aku sayang, kalau nanti aku belum bisa menjadi seseorang yang kamu banggakan. Tapi aku sekarang sedang berusaha memperbaiki diri. Aku akan memeberi tahu rahasia tentang seseorang yang sedang mendampingimu, ini rahasia. 

Kamu harus tahu seseorang yang sedang mendampingimu itu perempuan yang lemah tapi gengsinya sangat tinggi untuk memberi tahu kalau dia lemah. Tolong jaga perempuan lemah itu. Buatlah dia selalu merasa di butuhkan, karena hanya itu yang membuat dia bahagia berada di sampingmu. Sayang, maafkan perempuan di sampingmu itu, jika dia selalu membuat kesalahan kecil yang menurutmu tindakan konyol. Sabar, dia memang sedikit ceroboh tapi aku yakin dia selalu berusaha untuk terlihat baik di hadapanmu. Aku minta tegur dia dengan kebijaksanaanmu, jangan terlalu keras nanti hatinya hancur tapi jangan terlalu memanjakannya nanti dia rusak. Bersikaplah sewajarnya, menjadi seorang lelaki yang semestinya. Dia itu perempuan keras kepala yang pernah aku kenal, bahkan aku sendiri tidak mengerti dirinya. Jika dia sedang marah, dengarkan ucapannya jangan kamu balas dengan kemarahan. Dia itu perempuan sok dewasa, sok mandiri dan pasti terlihat tidak membutuhkanmu. Jangan salah sangka, dia hanya terbiasa melakukan apa pun sendiri agar tidak menyusahkan orang lain. Jadi wajar saja dia belum terbiasa, tapi sejujurnya dia membutuhkan mu. Amat membutuhkan kehadiranmu.

            Sayang, kalau kamu tidak bisa melihat dia yang modis seperti perempuan-perempuan lain. Terima dia, perempuan berhati lemah itu memang jauh dari kata modis. Dia terlalu sederhana di bandingkan perempuan lain. Dia lebih menyukai berlama-lama di depan laptop sambil merangkai kata ketimbang berlama-lama mempercantik diri untukmu. Maklumi dia, tetapi jangan ragukan kesetiaannya dan cintanya. Dia, akan memberikan kasih sayang seutuhnya pada keluarga kecilmu. Sayang, maafkan semua kekurangan dia saat bersamamu, dia benar-benar sedang berusaha menjadi yang terbaik. Dulu dia tidak pandai memasak, masak telur saja gosong. Saat di sampingmu dia sudah berusaha menjadi juru masak yang hebat. Hargai usahanya, karena hanya dengan penghargaan darimu. Keringat dan lelahnya akan hilang seketika. Aku percayakan perempuan berhati lemah ini padamu.

            Sayang, aku lelah. Semoga surat ini sampai di tanganmu suamiku. Dari perempuan yang sekarang sudah membuatkan teh hangat di pagi harimu.

Salam Cinta,
Andina
(Istrimu beberapa tahun silam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar