Sebenarnya cinta yang benar
adalah memperbaiki bukan malah pergi meninggalkan ...
Jika benar aku pergi nanti Tuan,
Carilah sesuatu yang bisa membawamu padaku sesaat. Sebab telah aku tinggalkan
salah satu puisi melalui selembar kertas putih. Puisi yang tidak pernah sempat
aku bacakan dan sampaikan padamu. Setelah kau menemukannya selembar kertas
putih dengan puisi di dalamnya. Aku yakin langkahku telah jauh pergi
meninggalkanmu. Bukan pergi karena cinta itu tidak membenarkan hanya saja pergi
sebab hal yang kamu tahu tanpa kamu pahami.
Tuan, mulai sekarang belajarlah
membaca puisiku. Sebelum kau tahu aku pergi hanya meninggalkan tulisan. Tulisan
yang menyisakan bukti cinta pernah ada antara aku dan kamu. Bukan, antara aku
dan kamu tapi antara aku dan tak acuhmu.
Sekarangku ..
Sekarangku katanya kamu ..
Katanya kamu adalah sekarangku ..
Sesederhana itu kata sekarangku.
Namun tidak sesederhana kamu ..
Tuan aku tidak pernah ingin
melihatmu murung. Sebab air mata bisa saja melunturkan setiap pesonamu. Lelaki tak
seharusnya menangis.
Aku tidak mau melihatmu dimakan
sepi!
Mungkin kamu merindukan ruang
kebahagiaan. Kamu seharusnya mengunjungi dan menikmatinya. Tetapi sudahlah
tidak ada gunannya mungkin aku katakan sekarang.
Tuan, suatu hari kamu tidak
menemukan dan lelah mencari. Lalu ingatlah satu hal bahwa pernah ada yang
meng-amin-kan datangmu pada doa-ku sudah lama untuk kau sambut aminnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar