Permen Kecil

Permen Kecil
Siap-siaplah menikmati permen kecil jangan di bawa perasaan nanti bisa jatuh di buat cinta sebab Meski hanya permen kecil akan menjadi pemanis dalam hidupmu.

Selasa, 14 Oktober 2014

Bagaimana Kalau Kamu adalah Dia



Bagaimana Kalau Kamu adalah Dia
Siang ini kamu berdiri tepat di hadapanku seperti biasanya. Berbagi cerita hingga kamu lupa waktu, bahkan jam makan siangmu. Seperti biasa, cerita tentang seseorang yang sangat kamu kagumi. Sampai kamu lelah memperhatikannya tapi dia tidak juga sedikitpun memperhatikan langkahmu. Kamu uring-uringan, mencoba menganalisis segala yang ada di hadapanmu. Aku hanya bisa berdiri tegak mencoba masuk kedalam ceritamu. Mendengarkan bahkan terkadang aku memberikan saran apa yang harus kamu lakukan.
“ kamu lelaki, seharusnya kamu bisa lebih tegas dengan perasaanmu, siapa dan untuk siapa kamu berdiri. Tidak lelah kamu bermain lalu terbang dan meloncat bahkan kamu tidak tau tujuanmu melakukan itu untuk apa? “ pasti kamu sudah menghafal kalimat itu, yang aku katakan setiap kamu bercerita tentang gadis yang membuatmu terpesona. Kamu selalu mengatakan ini hanya sekedar kekaguman. Lalu, kamu bilang tidak akan pernah melakukan tindakan jahat. Lalu kamu bilang dia mengabaikanmu dan kamu kesal padanya. Lalu ...
Hati kecilku berkata, tidak berbuat jahat bagaimana ? sedangkan kamu dengan tega membiarkan aku mendengar semua pujianmu untuk dia yang kamu cintai. Lantas bagaimana ? nasib cinta sebelah tanganku yang harus aku urus sendiri ini. Atau aku harus menikam semua rasaku sampai aku lupa siapa kamu dan untuk apa kamu ada ? Namun sayang, tidak semudah itu membunuh tunas-tunas perasaan begitu saja. Tunas-tunas itu semakin di bunuh semakin tumbuh subur dua kali lipatnya. Lalu aku injak semakin dia mucul lagi-lagi dan lagi. Apakah itu bukan kejahatan ? .
Kamu menginginkan dia mencintaimu memiliki perasaan sama seperti perasaanmu bukan ? . Kamu marah-marah ketika rindu dan perhatianmu tak sampai padanya. Lalu, bukankah itu egois sayang, ketika aku harus mencoba menimbun rindu padamu yang ada di depan mataku.
Boleh aku bertanya sekarang, bagaimana kalau aku adalah kamu? Apakah kamu akan mengabaikan aku seperti dia mengabaikanmu ? jawab aku sayang ?  ..

2 komentar:

  1. Tapi bukankah kamu saja sama dengan lelaki itu. Memendam rasa, gengsi mengatakan sayang, dan berharap dia yang mengerti perasaan kamu.
    Ketika kamu menyuruh dia untuk tegas akan perasaan, sedangkan kamu tidak tegas akan perasaanmu... Sungguh ironi, but this life. :))

    Btw, nice posting... :))

    BalasHapus
  2. bukan gengsi mau mengungkapkan perasaan .. kodrat perempuan bukannya diam ..
    tugas nya perempuan cuma menggetarkan hati aja .
    kan udah jelas perasaan dianya seperti apa:)

    thanks :)

    BalasHapus