You can’t see ... You can’t hear ...
But, I love you ....
You Can’t see..
Kamu tidak akan bisa melihatku di
gelapnya malam karena aku adalah bintang kecil yang mencoba menatapmu dari
kejauhan. Aku juga dihalang oleh bintang-bintang yang ada dilangit untuk
menerangimu. Itulah aku.
Kamu tidak akan bisa melihatku, Karena
aku hanya bintang kecil yang mencoba menerangimu. Ya, cahayaku hanya kecil ada
atau tidaknya aku tetap sama saja. Tapi, aku ingin menerangimu.
Atau, apa perlu aku jadi Mentari, kata
Bapak mentari berbeda dengan matahari. Mentari adalah cahaya yang akan selalu
meneduhkan bumi seperti aku yang selalu jadi mentari untuk bapak. Aku juga
ingin menjadi mentari untuk seseorang yang akan menjadikan aku hal penting
dalam hidupnya. Andai itu kamu.
Hari ini aku juga ingat di suatu hari,
bagaimana cara kita mengenal dan bertemu. Kamu, tubuh yang tidak terlalu tinggi
dengan kacamata minus menghiasi wajahmu. Meski kamu terlihat aneh ada titik dimana
aku terpesona oleh sikapmu. Aku sangat merindukanmu, bahkan saat seperti ini
aku sangat merindukanmu. Aku ingin mengingatnya sepanjang hari dan waktu, namun
dengan kejamnya aku terpaksa tidak mengingatmu sama sekali. Karena aku sekarang
ada dilangit jauh darimu hadirku pun hanya malam hari tanpa kau sadari karena
terlalu banyak bintang-bintang indah yang bisa kau tatap dari bumi.
You can’t Hear
Kamu tidak akan bisa mendengar suaraku,
karena aku hanya suara semu yang hanya bisa didengar oleh kelalawar. Itulah
aku.
Tapi menyenangkan saat aku menyukai
seseorang sepertimu bahkan hidup akan terasa lebih bewarna. Ada
gelombang-gelombang suara membuat bunyiku sedikit bewarna. Hari itu mungkin kita tidak saling berkenalan
tapi pada hari yang sama kita bertemu lagi di perpustakaan. Aku sangat
mengenalimu dalam jarak pandang yang jauh sekalipun aku tau itu kamu. Tapi sayang
seorang aku tidak cukup berani untuk menyapa, akhirnya aku cuma pura-pura tidak
melihatmu.
Beberapa
kali kita berpapasan tapi saling tegurpun tidak pernah, bahkan aku hanya
pura-pura tidak melihatmu. Aku juga sering datang menghampiri tempatmu untuk
beberapa keperluan. Sering aku melihatmu, lalu kita selisih jalan tapi tidak
pernah sekalipun bertegur sapa. Bagaimana untuk bertegur sapa, memberanikan
untuk tersenyumpun aku takut. Mungkin aku terlalu cepat menyukaimu yang baru
saja aku kenal tapi aku tidak akan bisa mengatur kapan dan untuk siapa aku
jatuh cinta, bukan?
Sebenarnya,
sejak pertama mengenal secara tidak sengaja aku sudah tertarik kepada
kepribadianmu yang sulit di tebak dan sangat misterius. Bagaimana tidak,
mungkin kamu selalu ingin memperlihatkan dirimu yang berengsek dari luar tetapi
aku selalu tidak yakin kamu seperti itu. Aku juga heran, aku memang tidak
mengenalmu. Aku hanya tau namamu saja tapi sebegini yakin aku itu salah. Tapi
itu tidak masalah untukku, karena bagiku kamulah inspirasi manis yang akan
menjadi rahasia sampai nanti. Biarkan dunia kita sekarang berbeda, biar kamu
dengan duniamu sekarang tanpa tau siapa aku. Lalu aku juga yang hanya bisa
sedikit menjadikan dirimu rasa dan rahasia.
Kamu adalah arti setiap kata yang aku
tulis. Kali ini ku dengar kamu sedang patah hati karena kekasihmu. Kalau saja
itu aku, tidak akan rasanya aku menyia-nyiakanmu sayang. Kemarilah, kita
mainkan layang-layang bersama akan ku lepas masalahmu dan kita akan bermain
main sampai kau lupa cara menurunkan layang-layang itu.
Kenapa
aku selalu ingin berdiri dalam titik aman dan menyenangi bersembunyi. Karena,
kepopuleranmu banyak bintang-bintang yang indah berbicara tentangmu, sedangkan
aku hanya bintang kecil yang muram.
Kamu tidak bisa melihatku sayang, kamu
tidak bisa mendengarku juga sayang. Tetapi, aku mencintaimu.
“Karena mau ku ucap lantang atau ku
simpan dalam diam tetap saja aku menyebut namanya adalan cinta.”
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBagus, git.
BalasHapusIya dong abang.
BalasHapusIya dong abang.
BalasHapusIya dong abang.
BalasHapus