Permen Kecil

Permen Kecil
Siap-siaplah menikmati permen kecil jangan di bawa perasaan nanti bisa jatuh di buat cinta sebab Meski hanya permen kecil akan menjadi pemanis dalam hidupmu.

Senin, 20 Oktober 2014

Hadiah Kaecil untuk Mama



Hadiah Kaecil untuk Mama ..
Hari ini mama ulang tahun bukan ? ,, mama minta apa dariku. Akan ku kabulkan jika mampu, sebut saja ma tidak perlu sungkan. Aku dengan semangat mencoba memberikan yang terbaik di hari ini. Aku akan menjadi anak yang manis di ulang tahun mama yang ke 42 ini. Aku sadar terlalu banyak masalah yang aku timbulkan selama aku menjadi gadis kecilnya. Kadang aku sadar mungkin mama marah ketika aku merasa bosan mendengar panggilan dan menyuruhku ini itu. Waktu itu aku merasa bosan dengan celoteh mama yang sering aku sebut cerewet. Aku juga sering mengucapkan kata “ ahh “ ketika mama terus menasehati tentang apa yang aku sukai tapi menurut beliau itu tidak baik. Aku juga sering membanting pintu ketika aku marah, saat mama tidak bisa memberikan apa yang aku mau. Boneka baru? Tas baru? Sepatu baru? Aku ingat.

Hari ini mama ulang tahun, mama mau minta apa dari aku? Maukah mama sepasang sepatu baru untuk melindungi surgaku dari bebatuan itu?. Tapi mama menjawab tidak, lalu tersenyum manis sekali. Aku jadi ingat waktu mama menggendongku ketika aku ke lelahan dalam perjalanan pulang dari sekolah. Padahal waktu mama sedang hamil tua, dengan teganya aku meminta mama menggendong hingga sampai rumah.
Hari ini mama ulang tahun bukan? Mama mau minta apa dariku. Akan ku kabulkan jika mampu, sebut saja ma tidak perlu sungkan. Mama mau piring bermotif bunga mawar itu?. Mama kembali tersenyum sambil mengatakan tidak. Aku jadi ingat, ketika memecahkan piring saat menolak untuk di suapi. Karena masakan yang mama masak, kurang aku suka. Mama tidak marah, malahan mama membereskan tumpahan nasi dan pecahan piring sambil tersenyum. Aku tau betapa perih hati mama saat itu.
Hari ini mama ulang tahun bukan? Mama mau minta apa dari aku. Aku akan kabulkan jika mampu, sebut saja ma tidak perlu sungkan. Mama mau sisir berukir itu?. Mama kembali tersenyum dan mengatakan tidak. Aku jadi ingat, waktu mama menyisir rambut panjangku membiarkan dia lurus panjang tampak indah dan berkilau. Mama  selalu melarang untuk memotongnya. Tapi sekarang rambut panjang,hitam dan indah itu sudah aku potong pendek malah terkadang aku biarkan terikat sampai rontok.
Hari ini mama ulang tahun bukan? Mama mau minta apa dari ku. Akan ku kabulkan jika mampu, sebut saja ma tidak perlu sungkan....
“Mama ingin bertemu gadis kecil mama, memeluknya, menciumnya, mama ingin kamu pulang, mama ingin bergurau denganmu sambil menceritakan segala hal. Mama ingin mendengar ceritamu tentang kehidupan yang kamu jalani saat ini. Mama ingin menghapus air matamu ketika banyak luka yang kamu sembunyikan. Mama tidak butuh sepasang sepatu baru, piring bermotif mawar atau sisir berukir itu. Mama hanya membutuhkan gadis kecil mama kembali dengan segala impiannya. Mama hanya butuh senyum dari gadis kecil mama menandakan dia bahagia. Hanya itu yang mama mau” mama berkata, sambil ku rasakan air hangat mulai mengalir di pipinya meskipun aku tidak melihatnya.
Andai saja jarak kita tak sejauh ini ma, akan ku kabulkan langsung permintaan mama tanpa pikir lagi. Tapi, jarak terlalu jauh untuk aku tempuh kembali. Mama meskipun kita tak bertemu wajah, aku selalu mendoakan kebahagiaan mama disebrang sana.
“Ya Allah, Berikanlah kehidupan terbaik untuk mama hamba disana. Jauhkan beliau dari orang-orang yang menyakiti hatinya. Karena hamba tidak akan kuat ketika hatinya terluka. Berikan kesabaran luar biasa pada beliau menanggung segala dan setiap cobaanMu. Jadikan beliau salah satu bidadari terbaik di surgaMu. Lindungi beliau ya Allah, ketika hamba jauh darinya, karena tangan dan mata hamba tak mampu menjaganya, memeluknya, membelanya ketika seseorang menyakitinya. Hanya tangan doa-doa yang hamba pasrahkan dan serahkan untuk menjaganya”
Meski kita tidak saling bertatap wajah, aku selalu merasakan kehadiranmu. Kali ini aku yang mulai menangis betapa aku rindu senyumnya, suaranya yang khas, lalu pelukan hangatnya. Aku ingin mama menyuapiku, menyisir rambutku dan memasak untukku. Aku rindu saat itu. dimana aku merasakan apa itu hidup. Tapi, mama tak perlu kawatir aku mampu menjalani ini asalkan mama terus tersenyum. Karena apa? Karena senyum mama adalah hidupku. You are My Everything ma :* :’))


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar