Permen Kecil

Permen Kecil
Siap-siaplah menikmati permen kecil jangan di bawa perasaan nanti bisa jatuh di buat cinta sebab Meski hanya permen kecil akan menjadi pemanis dalam hidupmu.

Minggu, 06 Maret 2016

Sebab Karena Menemukanmu

Menulis ..
Aku pernah begitu menyukai kesendirian dan kesepian hingga pada titik aku tak membutuhkan siapapun di dunia ini kecuali diriku sendiri.
Aku pernah begitu menikmatinya, sampai aku lupa manusia di takdirkan menjadi mahkluk sosial yang tak bisa hidup tanpa manusia lain. Namun terlihat begitu nyaman di mata manusia lain sampai mereka menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada diriku? Tidak kah ada hal yang menarik selain berteman pada sepi. Ah, manusia selalu memandang manusia lain dari sampul depan. Aku memang terlihat nyaman, namun dalam nyaman itu ada titik kosong di dalamnya. Seperti ingin rasanya menemukan hal yang kosong itu. Langkah tak berarah, apa yang seharusnya aku lakukan. Tujuan apa yang sedang aku kejar semua hilang bersama dengan kehidupanku yang termakan pada sepi.

Sepi tidak mau meninggalkanku ..

Aku kesepian dan hilang dimakan sepiku ...

Setiap hari aku hanya melakukan hal-hal bodoh. Namun merasa aman dengan semua itu. Hingga Tuhan menurunkan tangannya menandakan betapa iba dia padaku. Kau tau melalui apa Tuhan menghidupkan aku yang hampir mati termakan rasa nyaman sepiku?
Melalui dirimu, ya Tuan. Siapa lagi kalau bukan kamu. Aku yang tak pernah menyukai apapun selain sendirian kini aku mulai menyukai dirimu melalui sesuatu.
Aku menemukanmu dalam tulisanku. Mungkin kamu memang tak akan bisa aku raih dalam dunia nyata tetapi dalam dunia tulisan yang aku bangun. Mudah bagiku menjadikanmu milikku. Aku tidak gila, tetapi ini memang seharusnya begini. Aku tidak mau Tuhan marah sebab rasaku padamu nanti melebihi cintaku padanya. Aku tidak mau Tuhan mengambilmu lagi dalam hidupku, maka dari itu aku merahasiakanmu melalui tulisan. Melalui tangan Tuhan aku menemukanmu, melalui senyumanmu aku menemukan bagaimana mencintai tulisan.

Setidaknya kini aku bisa leluasa menulis, sebab aku bebas menemukan ide tulisanku melalui senyumanmu. Betapa hidupku kini kembali, ketika aku bisa melakukan hal bermanfaat selain merenungi nasib yang tak juga berubah. Menulislah, mengubah arah pandangmu. Mengubah segalanya sebab dengan tulisan aku memahami satu hal dimana jiwa itu sebenarnya.



Tuan, aku menemukanmu melalui tulisan. 
Sebab karena menemukanmu aku menjadi menulis, menulis apa saja tentangmu. sebab menemukanmu aku menemukan jiwa, jiwa didalam sebuah tulisan. sebab karenamulah, Tuan.



#30DWC21
#Tulisanserentak
#Hobi
#KokBisaSukaNulis

7 komentar:

  1. Wah.. Keren banget teh. Betapa bahagia jika menjadi tuan dalam tulisanmu. Akupun sebenernya menemukan kecintaanku pada dunia tulis menulis karena dia, tuan yang kini jauh di sana. Hehehe
    Preman kecil sedang bahagia 😂

    BalasHapus
  2. Nice..., seolah puisi yg berbentuk narasi :-)

    BalasHapus
  3. baca ini kyk baca tulisannya Robiatul Al-Adawiyah. alangkah lebih baik kalo misalnya penghambaan Tuhan tidak disebutkan secara gamblang tapi dibuat semacam teka-teki atau makna tersirat. pasti lebih bagus :)

    BalasHapus
  4. Teh nisa : hehe makasih ya teh . itulah teh terkadang hidup itu lucu sebab sesuatu kita menyukai sesuatu :)


    Mbak epa : terimakasih ya mbak.

    Budi akbar : iya mas, makasih untuk sarannya. Nanti saya coba cari inspirasinya hehe

    BalasHapus
  5. Bagus mba, saya pingin bisa nulis sepuitis ini. hehe
    semangat menulis :)

    BalasHapus