Janganlah
mengambil kesimpulan sesuka hatimu, aku benar-benar membencinya. Bagaimana
dirimu bisa berpikir sepicik itu, bagaimana mungkin bisa hati yang dulunya
begitu meneduhkan ternyata sama seperti lelaki kebanyakan. Hei, Tuanku dulu
memang benar aku pernah begitu mengagumi hingga membuat gila. Membuat aku tak
bisa membedakan mana cinta dan juga ambisi. Sekarang kau datang mengundang
kembali aku datang kepadamu, dengan janji hati yang utuh. Tetapi mana mungkin
bisa utuh sedangkan kau masih begitu sulit melepas dia nyonyamu. Aku ini masih
perempuan yang berhati, memiliki hati untuk merasakan. Aku bukanlah perempuan
setega itu. Kau tahu Tuanku dulu, kali ini dirimu membuat aku begitu kecewa. Jangan
tanyakan lagi apa mau ku? Sebab mauku tak akan pernah kau pahami dan bisa kau
lakukan. Ini bukan pasal tentang perasaan, bisa saja aku memaksakan perasaan
yang dulu untuk datang. Tetapi ini tentang bagaimana aku harus hidup menjadi
parasit seseorang. Aku masih memiliki akal, aku masih memiliki harga diri.
Jangan pernah salahkan aku tentang ini!
"Jangan Salahkan aku!" Aku ingin berteriak kehadapanmu tapi aku tak mau.
"Aku? Ini salahmu!" Aku ingin berteriak tepat dihadapanmu, tetapi lagi-lagi aku memilih diam dan menghindar sebab bagiku. berargument denganmu sudah tak membutuhkan lagi.
Dirimu sendiri bukan? Yang melepaskan
semuanya begitu saja?. Jadi jangan menyalahkan aku kini yang membiarkanmu pergi
dan tak mau mengejarmu demi kepayahan. Sekarang aku minta buka matamu, siapa
yang sebenarnya ingin kau bawa berkeliling untuk menceritakan mimpi-mimpimu.
Maukah aku? Atau nyonyamu sekarang? Aku tidak akan memaksakan perasaanmu
seperti dulu. Aku bukan hati yang dulu. Bukan pula cinta yang sama meski pada
sosok yang serupa. Tidak adalah gunanya lagi kau membuka cerita lalu, bagaimana
perasaanku padamu yang pernah ada. Demi apapun, aku sudah menguburnya bersama
pergimu dulu. Bersama luka yang kau timbulkan dalam-dalam. Aku sudah
membuangnya sangat lama, lalu untuk apa sekarang kau tanyakan? Aku sudah tak
butuh. Benar-benar menghilanglah kembali atau datang membawa seseorang yang
baru lagi.
Hei,
jangan menyalahkan aku lagi soal ini. Harapan yang sekarang kau sematkan padaku
bukanlah aku yang mematahkan tetapi dirimu sendiri yang memulainya. Jika kau
merasa aku sengaja membuat diriku tak peka. Anggaplah sesukanya, memang itu
sengaja yang aku buat. Bagaimana sekarang aku bahagia dengan hidup yang
sekarang. Sendiri tanpamu, damai tanpa hadirmu. Jangan mencari aku dimana-mana
sebab tak akan kau temukan aku yang sama. Jangan minta aku seperti dulu, sebab
hatimu tak akan kuat menerima kenyataannya yang sebenarnya bahwa aku bukan
seperti cintamu dul Tuanku dulu.
#30DWC6
Obat Tradisional Sakit Kepala paling Ampuh
BalasHapusPantangan Makanan Bagi Penderita Maag
Obat Tradisional Pria Perkasa dan Tahan Lama Bercinta
Solusi Ampuh Menurunkan Berat Badan paling Mujarab
Vig Power Capsule Green World
Eye Care Softgel Harga
Obat Disfungsi Seksual Pria Alami
Obat Impotensi Alami Paling Ampuh
Obat Ejakulasi Dini Paling Ampuh
Obat Kuat Pria Alami
Obat Tradisional Flu paling Ampuh
Distributor Green World Manado Sulawesi Utara
Pengobatan Penyakit Ginjal paling Mujarab
Pengobatan Alami untuk Mencegah Kebutaan
Obat Tradisional Hepatitis paling Ampuh