Permen Kecil

Permen Kecil
Siap-siaplah menikmati permen kecil jangan di bawa perasaan nanti bisa jatuh di buat cinta sebab Meski hanya permen kecil akan menjadi pemanis dalam hidupmu.

Senin, 22 Februari 2016

Aku Masih Gadis Kecilmu



            Aku masih sama seperti gadis kecilmu dulu meski sudah terlampau lama kita tak dipertemukan bu. Aku masih sama dengan gadis kecil yang kamu kenal dulu bu, berambisi melebihi apa yang ada pada dirimu,  mungkin tak seperti kebanyakan anak gadis orang yang kamu kenal melalui temanmu. Perempuan ini masih gadismu dulu bu, meski sekarang ia tumbuh lebih tinggi dari terakhir pertemuan kita. Meskipun dia kini lebih pintar dari terakhir kamu mengajarinya apa itu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Tapi jangan takut bu, aku masih anak gadismu dulu selalu ingin di peluk bila ia rapuh dan lelah tanpa daya. Gadis yang selalu merengek setiap ia merasa banyak hal yang tak adil tentangnya. Dia masih begitu membutuhkan pembelaanmu ketika tak ada satu orang pun mengerti bagaimana perempuan ini. 

    Jangan takut aku menjadi angkuh sebab tanpa tanganmu aku hidup kali ini, sebab aku tahu doamu tak ada habis dalam hidupku. Kasih sayangmu bukankah sepanjang masa bu? Sampai detak dan napasmu atau bahkan napasku yang telah berada dalam kerongkongan. Begitu pula kasih sayangku yang akan sama dan tetap bagaimana pun keadaanku nantinya. Ingat janjiku bu, tak akan pernah ada yang bisa menggantikanmu dalam hati. Oh, ibu betapa aku merindukan senyummu yang meneduhkan. Andai saja kamu tahu bu, apa yang sudah ku lalui sampai sekarang. Andai saja kamu berada disisiku kali ini, mungkin aku akan menjadi perempuan lembut dan berhati lunak sepertimu dan perempuan kebanyakan. Tetapi dalam kenyataannya, maafkan aku bu yang tak bias menjadi apa maumu. Minimnya aku memiliki perilaku selembut dirimu.
         
   Bu, aku masih anak gadismu meski kini tak sedikit pun ada sikapmu berada dalam diriku. Apalagi lemah lembut dari caramu menghadapi masalah. Aku keras, diriku menyadari penuh watak keras kepala yang sedang aku hadapi sekarang. Tetapi bu, ku mohon jangan bersedih sebab itulah cara aku bertahan hidup seorang diri tanpamu. Aku harus keras agar kehadiranku tidak di injak oleh orang lain. Aku hanya tak ingin di belah kasihani oleh banyak orang sebab mengalah tentang satu hal yang jelas bagiku itu salah. Bu, itu caraku bertahan dari diriku sendiri. Kelemahan seorang perempuan yang tidak mampu melawan perasaannya. Aku tak suka menangis, bersikap cengeng. Sebab dirimu tak ada disini yang akan menguatkan aku bu. Sebab disini aku sendiri, meskipun dalam sujud aku tak lupa menumpahkan segala tangisku. Biarlah lemahku berada pada Sang Kuasa tetapi Bu, maafkan aku. Bu, aku masih gadis kecilmu dulu. 




#30DWC8

1 komentar: